Apa kabar akhi ukhti..? Semoga tetap berada dibawah naungan Alloh. Kali
ini ana mau berbagi cerita tentang kisah cinta yang dibuahi dari suatu
amalan yan pas banget buatt kamu yang sedang dimasa penaantian menjemput
seseorang yang akan mengisi hari-hari kehidupan rumah tangga anda.

Seorang santri nam Marzuki, setelah beberapa tahun menjadi srang santri di salah satu pondok pesanreenn di Jakarta, ia pun berrhasil dan diangkat menjadi sealah seorang ustadz di pesantren tersebut.
Sebagai
santri yang taat, ia sangatt rajin melakukan sholat-sholat sunnah,
antara lain sholat Duha. Ia melakukannya dengan penuh ketaatan kepada
Alloh da istiqomah(continue). Hingga suatu ssat, ada salah seorang
tetang Pesantren yang kaya bernama H.Firman mendatangi pimpinan Pesantren, Kyai Abdul Fattah , untuk mecari seorang yang sholeh guna dinikahkan dengan putrinya, Fatmawati.
H.Firman
sebenarnya sudah memiliki beberapa menantu darri anak-anaknya yang
lain, tetapi menantu yang sholeh dan rajin beribadah sekaligus mampu
mengajar ilmu-ilmu agama masih belum di miliki. Akhirnya, Kyai Abdul
Fattaah memanggil Marzuki untuk ditawarkan kepada H.Firmann. Ternyata,
merekalangsung sama-sama cocok dan langsung pula dinikahkan dengan putri
kempatnya, Fatmawati.
H.Firman
merasa sangat senag punya menantu yaang memiliki pengetahuan agama yang
cukup tinggi serta bisa mengajar. Selang beberapa bulan setelah
menikah, Marzuki beserta istrinya 'Fatmawati' diberangkatkan haji oleh mertuanya.
Jadi,
benar sekali janji Alloh didalam sebuah Hadits Qudsi yang diriwayatkan
oleh Abi Dzar Al-Ghifari bahwa Rasulullah bersabda, "'Alloh berfirman,
'Wahai anak cucu Adam, janganlah kamu tinggalkan empaat rakat pada
permulaan siang, aku akan mencukupi (kebutuhanmu)pada akhir siang."'
Niat
kita melakukan sholat Dhuha tentu bukanlah demi memperoleh seorang
mertua yang kaya seperti Marzuki tadi, karena Marzuki pun melakukan
sholat sunnah dhuha secara rajin dan continue bukan untuk tujuan
tersebut, melainkan semata-mata taat menjalankan sunnah Rasululloh.
Demikian
pula dengan ibadah-ibadah yang kita lakukan hendaknya janganlah
dilakukan demi memperoleh kepentingan-kepentingan duniawi yang sangat
temporer dan nisbi, tapi kita melakukannya dengan tulus semata-mata
lillahi ta'ala.
Ketika
seseorang beramal hanya karena Alloh, rahmat dan kasih sayangnya akan
turun menemui barangsiapa sholat dhuha 12 rakaat Alloh akan membutkan
untuknya istana di syurga. HR.Tirmidzi dan Ibnu Majjah .
Barang
siapa yang masih berdiam diri di masjid atau tempat sholatnya setelah
sholat subuh karena melakukan itikaf, berdikir dan melakukan 2 rakaat sholat dhuha
disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan
diampuni meskipun banyaknya melebihi buih lautan. HR.Abu Daud.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon