Dengan Ikhtiar, Alloh mempersatukan kami dengan bahagia 3



Sebelumku wisuda, aku menyempatkan untuk balik kerumah bertemu dengan keluargaku selama 12 hari. Ketika ku dirumah, ibuku bilang bahwa ada seorang laki-laki ya
Sebelumku wisuda, aku menyempatkan untuk balik kerumah bertemu dengan keluargaku selama 12 hari. Ketika ku dirumah, ibuku bilang bahwa ada seorang laki-laki yang ingin mempersunting kepada ku, tapi tidak satu. Ibuku bilang katanya mereka akan datang kerumahku ketika aku ada di rumah. Aku bingung harus memikirkan semua ini, jalan  keluar satu-satunya  adalah berdo’a meminta pertolongan dan petunjuk pada Alloh tuhan pemilik segalanya dan yang mengatur setiap kejadian yang telah maupun akan terjadi.
Pada suatu ketika, “Assalamu’alaikum”, pintu rumahku bersuara bertanda ada orang yang meminta izin untuk masuk. Langsung saja ku buka dan aku tidak mengenalnya siapa dia? Ku tanya pada mereka dengan siapa dan ingin bertemu dengan siapa? Katanya mereka dari keluarga Sofian yang akan melamar putri dari pak Maman (ayahku). Mendengar itu aku biasa saja dan tidak merasa bahwa mereka akan melamarku aku pikir mereka akan melamar adik ku yang bernama Ghina. Langsung saja ku suruh mereka untuk masuk kedalam dan duduk di sofa. Ku beri tahu ibuku bahwa ada tamu dari keluarga Sofian. Ibuku bilang “ kak, ayo siap-siap! Dia itu keluarga teman ibu yang ibu bilang, mereka datang kesini untuk melamarmu.” Diriku kaget sekali  tiba-tiba badanku dingin, ternyata mereka itu akan melamarku bukan adikku.
Langsung saja ku siap-siap, keringat ku menetes dingin. Langsung saja ku duduk di sofa menemui mereka. Badanku bergetar gugup, jantung yang berdetak kencang, pikiran yang risih, bibir yang basah dengan berdzikir dan berdoa pada Alloh, dan pandangan yang menunduk, inilah perasaan ketika ku dilamar. 
Ketika waktunya ku harus menjawab apakah aku menerima dan akan dilanjutkan proses ini, ku bingung harus jawab apa? Langsung saja ku uji dia, apakah keimanan pada Allohny itu kuat atau tidak. Ku minta agar ia menuliskan bismillah tapi syaratnya tidak boleh ada yang melihat siapa pun itu. Ku beri waktu selama 3 hari, kalau sudah beri tahu lewat BBM ku. 
Setelah selesai, mereka pulang dan badanku masih tetap bergetar. Keesokan harinya aku meminta untuk bertemu dengan guru SMP ku di rumahnya. Ketika ku berada dirumah guruku, ku ceritakan semua tentang kejadian kemarin yang datang kerumahku untuk melamarku. Guruku bilang bahwa aku harus tetap meminta petunjuk kepada Alloh dan tetap istikhoroh.
Istikhorohku tetap berjalan, berdo’a pun sama. Setiap sujud, ku selalu sisihkan waktu untuk berdo’a pada Alloh. Tepat pada hari ke-3 yang aku janjikan kepada Sofian, Sofian mengabarkan kepada ku bahwa ia telah menuliskan bismillah sesuai perjanjian dan ia pun mengirimkan gambarnya.
ng ingin mempersunting kepada ku, tapi tidak satu. Ibuku bilang katanya mereka akan datang kerumahku ketika aku ada di rumah. Aku bingung harus memikirkan semua ini, jalan  keluar satu-satunya  adalah berdo’a meminta pertolongan dan petunjuk pada Alloh tuhan pemilik segalanya dan yang mengatur setiap kejadian yang telah maupun akan terjadi.
Pada suatu ketika, “Assalamu’alaikum”, pintu rumahku bersuara bertanda ada orang yang meminta izin untuk masuk. Langsung saja ku buka dan aku tidak mengenalnya siapa dia? Ku tanya pada mereka dengan siapa dan ingin bertemu dengan siapa? Katanya mereka dari keluarga Sofian yang akan melamar putri dari pak Maman (ayahku). Mendengar itu aku biasa saja dan tidak merasa bahwa mereka akan melamarku aku pikir mereka akan melamar adik ku yang bernama Ghina. Langsung saja ku suruh mereka untuk masuk kedalam dan duduk di sofa. Ku beri tahu ibuku bahwa ada tamu dari keluarga Sofian. Ibuku bilang “ kak, ayo siap-siap! Dia itu keluarga teman ibu yang ibu bilang, mereka datang kesini untuk melamarmu.” Diriku kaget sekali  tiba-tiba badanku dingin, ternyata mereka itu akan melamarku bukan adikku.
Langsung saja ku siap-siap, keringat ku menetes dingin. Langsung saja ku duduk di sofa menemui mereka. Badanku bergetar gugup, jantung yang berdetak kencang, pikiran yang risih, bibir yang basah dengan berdzikir dan berdoa pada Alloh, dan pandangan yang menunduk, inilah perasaan ketika ku dilamar. 
Ketika waktunya ku harus menjawab apakah aku menerima dan akan dilanjutkan proses ini, ku bingung harus jawab apa? Langsung saja ku uji dia, apakah keimanan pada Allohny itu kuat atau tidak. Ku minta agar ia menuliskan bismillah tapi syaratnya tidak boleh ada yang melihat siapa pun itu. Ku beri waktu selama 3 hari, kalau sudah beri tahu lewat BBM ku. 
Setelah selesai, mereka pulang dan badanku masih tetap bergetar. Keesokan harinya aku meminta untuk bertemu dengan guru SMP ku di rumahnya. Ketika ku berada dirumah guruku, ku ceritakan semua tentang kejadian kemarin yang datang kerumahku untuk melamarku. Guruku bilang bahwa aku harus tetap meminta petunjuk kepada Alloh dan tetap istikhoroh.
Istikhorohku tetap berjalan, berdo’a pun sama. Setiap sujud, ku selalu sisihkan waktu untuk berdo’a pada Alloh. Tepat pada hari ke-3 yang aku janjikan kepada Sofian, Sofian mengabarkan kepada ku bahwa ia telah menuliskan bismillah sesuai perjanjian dan ia pun mengirimkan gambarnya. 

kira-kira apa iaa kelanjutannya.. Pasti anda yakin kan,,? Saksikan episode selanjutnya iaa.. Sykron akhi ukhti..
Previous
Next Post »