Sebelumku wisuda, aku menyempatkan untuk balik
kerumah bertemu dengan keluargaku selama 12 hari. Ketika ku dirumah, ibuku
bilang bahwa ada seorang laki-laki ya
Sebelumku wisuda, aku menyempatkan untuk balik
kerumah bertemu dengan keluargaku selama 12 hari. Ketika ku dirumah, ibuku
bilang bahwa ada seorang laki-laki yang ingin mempersunting kepada ku, tapi
tidak satu. Ibuku bilang katanya mereka akan datang kerumahku ketika aku ada di
rumah. Aku bingung harus memikirkan semua ini, jalan keluar satu-satunya adalah berdo’a meminta pertolongan dan
petunjuk pada Alloh tuhan pemilik segalanya dan yang mengatur setiap kejadian
yang telah maupun akan terjadi.
Pada suatu ketika, “Assalamu’alaikum”, pintu
rumahku bersuara bertanda ada orang yang meminta izin untuk masuk. Langsung
saja ku buka dan aku tidak mengenalnya siapa dia? Ku tanya pada mereka dengan
siapa dan ingin bertemu dengan siapa? Katanya mereka dari keluarga Sofian yang
akan melamar putri dari pak Maman (ayahku). Mendengar itu aku biasa saja dan
tidak merasa bahwa mereka akan melamarku aku pikir mereka akan melamar adik ku
yang bernama Ghina. Langsung saja ku suruh mereka untuk masuk kedalam dan duduk
di sofa. Ku beri tahu ibuku bahwa ada tamu dari keluarga Sofian. Ibuku bilang “
kak, ayo siap-siap! Dia itu keluarga teman ibu yang ibu bilang, mereka datang
kesini untuk melamarmu.” Diriku kaget sekali
tiba-tiba badanku dingin, ternyata mereka itu akan melamarku bukan
adikku.
Langsung saja ku siap-siap, keringat ku
menetes dingin. Langsung saja ku duduk di sofa menemui mereka. Badanku bergetar
gugup, jantung yang berdetak kencang, pikiran yang risih, bibir yang basah
dengan berdzikir dan berdoa pada Alloh, dan pandangan yang menunduk, inilah
perasaan ketika ku dilamar.
Ketika waktunya ku harus menjawab apakah aku
menerima dan akan dilanjutkan proses ini, ku bingung harus jawab apa? Langsung
saja ku uji dia, apakah keimanan pada Allohny itu kuat atau tidak. Ku minta
agar ia menuliskan bismillah tapi syaratnya tidak boleh ada yang melihat siapa
pun itu. Ku beri waktu selama 3 hari, kalau sudah beri tahu lewat BBM ku.
Setelah selesai, mereka pulang dan badanku
masih tetap bergetar. Keesokan harinya aku meminta untuk bertemu dengan guru
SMP ku di rumahnya. Ketika ku berada dirumah guruku, ku ceritakan semua tentang
kejadian kemarin yang datang kerumahku untuk melamarku. Guruku bilang bahwa aku
harus tetap meminta petunjuk kepada Alloh dan tetap istikhoroh.
Istikhorohku tetap berjalan, berdo’a pun sama.
Setiap sujud, ku selalu sisihkan waktu untuk berdo’a pada Alloh. Tepat pada
hari ke-3 yang aku janjikan kepada Sofian, Sofian mengabarkan kepada ku bahwa
ia telah menuliskan bismillah sesuai perjanjian dan ia pun mengirimkan
gambarnya.
ng ingin mempersunting kepada ku, tapi
tidak satu. Ibuku bilang katanya mereka akan datang kerumahku ketika aku ada di
rumah. Aku bingung harus memikirkan semua ini, jalan keluar satu-satunya adalah berdo’a meminta pertolongan dan
petunjuk pada Alloh tuhan pemilik segalanya dan yang mengatur setiap kejadian
yang telah maupun akan terjadi.
Pada suatu ketika, “Assalamu’alaikum”, pintu
rumahku bersuara bertanda ada orang yang meminta izin untuk masuk. Langsung
saja ku buka dan aku tidak mengenalnya siapa dia? Ku tanya pada mereka dengan
siapa dan ingin bertemu dengan siapa? Katanya mereka dari keluarga Sofian yang
akan melamar putri dari pak Maman (ayahku). Mendengar itu aku biasa saja dan
tidak merasa bahwa mereka akan melamarku aku pikir mereka akan melamar adik ku
yang bernama Ghina. Langsung saja ku suruh mereka untuk masuk kedalam dan duduk
di sofa. Ku beri tahu ibuku bahwa ada tamu dari keluarga Sofian. Ibuku bilang “
kak, ayo siap-siap! Dia itu keluarga teman ibu yang ibu bilang, mereka datang
kesini untuk melamarmu.” Diriku kaget sekali
tiba-tiba badanku dingin, ternyata mereka itu akan melamarku bukan
adikku.
Langsung saja ku siap-siap, keringat ku
menetes dingin. Langsung saja ku duduk di sofa menemui mereka. Badanku bergetar
gugup, jantung yang berdetak kencang, pikiran yang risih, bibir yang basah
dengan berdzikir dan berdoa pada Alloh, dan pandangan yang menunduk, inilah
perasaan ketika ku dilamar.
Ketika waktunya ku harus menjawab apakah aku
menerima dan akan dilanjutkan proses ini, ku bingung harus jawab apa? Langsung
saja ku uji dia, apakah keimanan pada Allohny itu kuat atau tidak. Ku minta
agar ia menuliskan bismillah tapi syaratnya tidak boleh ada yang melihat siapa
pun itu. Ku beri waktu selama 3 hari, kalau sudah beri tahu lewat BBM ku.
Setelah selesai, mereka pulang dan badanku
masih tetap bergetar. Keesokan harinya aku meminta untuk bertemu dengan guru
SMP ku di rumahnya. Ketika ku berada dirumah guruku, ku ceritakan semua tentang
kejadian kemarin yang datang kerumahku untuk melamarku. Guruku bilang bahwa aku
harus tetap meminta petunjuk kepada Alloh dan tetap istikhoroh.
Istikhorohku tetap berjalan, berdo’a pun sama.
Setiap sujud, ku selalu sisihkan waktu untuk berdo’a pada Alloh. Tepat pada
hari ke-3 yang aku janjikan kepada Sofian, Sofian mengabarkan kepada ku bahwa
ia telah menuliskan bismillah sesuai perjanjian dan ia pun mengirimkan
gambarnya.
kira-kira apa iaa kelanjutannya.. Pasti anda yakin kan,,? Saksikan episode selanjutnya iaa.. Sykron akhi ukhti..
Sign up here with your email

ConversionConversion EmoticonEmoticon