Sebuah kisah nyata menceritakan tentang pernikahan antara seorang guru TIK yang bernama Danny dengan seorang pembimbing santri akhwat ( perempuan ) plus seorang menejemen di sebuah kantor besar yaitu BRC ( Bekam Ruqyah Center ) yang bernama Fauzia.
Latar Belakang Danny
Danny adalah seorang guru TIK di pesantren Sekolah Alam BRC yang sering juga di sebut guru segala bisa, karena ketika beliau mengajar beliau terkadang mengajar juga tentang sejarah dan peradaban islam, juga pintar matematika, juga ahli psikolog.
Danny adalah seorang laki-laki yang sangat beruntung. Ketika ia berada di dunia yang kelam Alloh masih memberikan kasih sayang-Nya berupa hidayah. Asalnya anak band yang selalu nongkrong di tempat yang membuat orang-orang merugi, kini telah menjadi seorang pemuda yang gaul namun tetap syar'i yang selalu menongkrong di tempat yang dimana manusia beragama islam mengadu atas segalanya pada tuhannya Alloh, yaitu masjid.
Sebelum ia mendapatkan pencerahan, ia sempat mengalami yang namanya pacaran. Kini pacaran telah menjadi kata yang sangat terkenal dan tidak lepas dari kehidupan masa muda. Pemuda jaman kini kebanyakan menjalin suatu hubungan yang namanya pacaran itu, hanya sebagian dikit pemuda lah yang ta'at pada tuhannya ( Alloh ). Merekalah pemuda-pemuda yang sangat beruntung, ia di berikan kekuatan untuk mengendalikan hawa nafsunya dan di berikan keyakinan bahwa barang siapa yang taat maka ia akan mendapatkan kebahagiaan, dan mereka yakin bahwa Alloh yang Maha Mengetahui-lah segala apa yang akan terjadi.
Latar Belakang Fauzia
Fauzia adalah seorang karyawan menejemen di sebuah kantor besar yang bernama Bekam Ruqyah Center ( BRC ), juga seorang pembimbing santri wati di ssebuah pesantren yang terkenal yang bernama pesantern modern sekolah alam BRC.
Sebelum ia lulus SMA ( kalo tidak salah kelas 11/ 2 SMA ) ia adalah seorang pemudi yang termasuk juga mengalami pacaran. Suatu ketika, Fauzia pergi ke perpustakaan, lalu ia mengambil satu buka ( lupa lagi judulnya ) lalu ia membacanya. Didalam buku itu terdapat pertanyaan " emang buat apa sih pacaran? " dalam buku itu katanya banyak yang bilang pacaran itu bikin semangat kita belajar, bikin semangat untuk inilah, itulah, dsb. yang pasti pacaran itu bikin semangat tumbuh tinggi dalam diri. Kenyataannya apa coba, ? malah pacaran itu bikin uang boros karena harus manjain pacar, belajar jadi tidak konsentrasi karena mikirin pacarnya, waktu bersama keluarga jadi kurang karena nemenin pacarnya, mau makan harus inget dulu sama pacar, ah pokoknya pacaran itu bikin ribet. Yang awalnya pada yakin dan janji akan selalu setia dan selalu bersama, eh tau-tau putus yang akhirnya jadi musuh. Rugi kan,,? Terus, di buku itu juga ada pertanyaan lagi yang membuat Fauzia berfikir " Emang kamu mau dapetin pasangan yang bekas orang lain, gimana kalau dia itu sudah di pegang-pegang bebas oleh orang lain. Kan setiap manusia akan mendapatkan pasangan sesuai karakternya dia sendiri seperti yang sudah dijelaskan dalam QS. An-Nur[24] : 26
" Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula)...... "
Setelah membaca itu, Fauzia tersadar bahwa pacaran itu berarti bekas milik orang lain, dan dirinya itu gak mau dapetin pasangan yang bekas. Mulai dari situ Fauzia membulatkan keyakinan untuk memutuskan hubungannya bersama pacarnya.
Setelah mereka putus, mantan Fauzia itu terlihat berubah. Yang awalnya rajin shaum sunnah, rajin tahajjud, tidak merokok tapi semenjak dia di putusin sama Fauzia dia itu berubah, berarti dia itu berbuar amal itu bukan karena Alloh tapi karena Fauzia . Akirnya Fauzia bersyukur kepada Alloh yang telah menyelamatkan dia dari seorang laki-laki yang telah menipunya.
Semenjak dari situ, Fauzia belajar untuk mengendalikan hawa nafsunya dan berharap pada Alloh agar di berikan pasangan hidup yang akan menyempurnakan sebagian dari agamanya yang akan membimbing Fauzia dan keturunan-keturunannya menuju ke syurga.
Setelah Fauzia lulus SMA, ia mengikuti sebuah organisasi yang
berjalan di Daarut Tauhid milik ustadz Abdullah Gymnastiar atau sering dikenal
dengan sebutan aa Gym. Organisasi itu bernama SSG (Santri Siap Guna. Fauzia
mengikuti SSG selama 3 bulan. Setelah lulus dari SSG, ia mengikuti sebagai
santri akselerasi pesantren BRC (Bekam Ruqyah Center). Setelah selesai menjadi
santri akselerasi pesantren BRC, Fauzia magang di perusahaan klinik BRC selama
3 bulan. Setelah selesai magang, ia bekerja sebagai terapis di BRC yang
kemudian menjadi staff menejemen di kantor BRC.
Masa muda ia di isi dengan Al-Qur’an, sehingga ia mampu menghafal
Al-Qur’an, tinggal beberapa surat saja yang ia belum hafal, subhanalloh.. mulia
tidak? Ia adalah salah satu hamba Alloh yang di berikan keberuntungan, banyak
sekali para pemuda yang diberikan kesulitan dan kesempatan untuk terus berbuat
dosa, mana pemuda yang mau mengisi kehidupan mudanya dengan sibuk belajar?, saking
sedikitnya, pemuda yang seperti itu dapat dihitung dengan jari, bener gak? Saat Alloh
mempertemukan
Berawal dari santri
sekolah alam BRC, yang selalu menjodoh-jodohkana antar asatidz (guru). Awalnya
santri hanya menawarkan kepada Danny sebagai guru TIK nya, “ustadz, kan ustadz
belum nikah. Naah, disini ada pembimbing akhwat yang dia itu hafal hampir 30
juz namanya the Fauzia” mendengar itu Danny bilang bahwa Danny dengan dia
(Fauzia) jaraknya jauh soalnya dia hafalannya sudah banyak sedangkan Danny
hanya hafal juz 30 itu pun hanya beberapa.
Mendengar itu, anak
SAB mengira bahwa Danny mau dengan Fauzia. Anak SAB terus saja menjodohkan
antar mereka ber-2, dan santri akhwat selalu memaksa kepada Fauzia untuk
menikah dengan Danny dan melarang dengan yang lain, karena ada 3 orang
laki-laki yang ingin melamar kepada Fauzia. Suatu saat, santri
bertanya kepada Fauzia “ teteh, tujuan nikah teteh apa?”, ia jawab, bahwa ia
ingin berjuang bersama pasangan teteh (Fauzia) menuju kebahagian di syurga
kelak. Terus santri bertanya kembali “ kriteria laki-laki seperti apa yang
teteh inginkan?” Fauzia jawab, bahwa ia ingin sosok laki-laki yang dapat
membimbing dia juga anak keturunannya menuju syurga dan seorang laki-laki yang
sama-sama ingin menaklukan negeri Roma yang dijanjikan oleh Rasulullah bahwa
Sign up here with your email

ConversionConversion EmoticonEmoticon